Sungai Citarum di Jawa Barat yang kerap dipenuhi sampah ternyata menjadi sungai terkotor di dunia. Penilaian ini dilakukan oleh Huffington Posts saat mendata kota-kota paling berpolusi di seluruh dunia.
Hal itu terjadi bukannya tanpa alasan. Tingkat pencemaran sungai dari limbah industri, domestik, peternakan dan sebagainya yang terus meningkat dari tahun ke tahun, tingkat sedimentasi yang tinggi dan juga erosi yang disebabkan pengalihan fungsi serapan air menjadi lahan pertanian merupakan faktor utama status buruknya sungai Citarum.
Padahal diketahui ada tiga Pembangkit Listrik yang mengandalkan aliran sungai Citarum dengan tenaga yang dihasilkan mencapai 1400 Mega Watt. Penduduk sekitar pun bergantung pada aliran sungai untuk irigasi ratusan ribu hektar sawah. Dan yang tidak kalah penting, sungai Citarum merupakan sumber suplai air untuk 80 % penduduk DKI Jakarta.
Jadi apa yang harus dilakukan untuk merubah kondisi sungai Citarum?
Atas peran serta Permerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Karawang yang dipimpin oleh Bupati Drs. H. Ade Swara, MH telah melakukan komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat dalam hal normalisasi sungai Citarum ini, “kita jangan bosan-bosan, dan harus pro aktif melobi pemerintah pusat, pembangunan kan bukan hanya jalan saja, dan yang terpenting kita harus berbaik sangka, harapan saya sungai Citarum menjadi indah, mari bersama-sama kita membangun Karawang,” kata Bupati kepada wartawan The Karawang Post.Com.
Sungai Citarum yang membentang di Kabupaten Karawang akan segera dilakukan normalisasi agar rakyat Karawang tidak terkena lagi bencana banjir. Normalisasi sungai Citarum di Karawang akan dilakukan dari mulai Bendungan Walahar, Kecamatan Klari hingga Muara Gembong Kabupaten Bekasi sepanjang kurang-lebih 87 KM, dengan sumber dana berasal dari APBN.
Sementara itu menurut Engkus, Satker BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum beserta rombongan yang menghadap Bupati Karawang bersama Ketua Kadin (Kamar Dagang Industri) Kabupaten Karawang Nizar Sungkar, Jumat (12/8) mengatakan, bahwa normalisasi sungai Citarum ditargetkan sampai akhir tahun 2011 sudah segera dilakukan. Sehingga, lewat normalisasi sungai Citarum tadi, tidak terjadi lagi bencana banjir yang diakibatkan oleh luapan air sungai Citarum.
Hal positif lainnya dari program normalisasi Sungai Citarum adalah terkait dengan JPSA (Jaringan Pemanfaatan Sumber Air) dan JPA (Jaringan Pemanfaatan Air). Pendistribusian air ke pesawahan lahan teknis juga akan tertata dengan baik, "jika saluran irigasi menuju pesawahan sudah dilakukan perbaikan diharapkan tidak terdengar lagi keluhan petani Karawang mengalami hambatan proses olah tanam akibat keberadaan sungainya tidak baik," ujar Engkus.
Engkus berharap, pada bulan Oktober 2011 segera dilakukan prakualifikasi, sehingga memasuki bulan selanjutnya bisa dilakukan lelang proyek yang kemudian disusul dengan pengerjaan normalisasi sungai yang membentang sepanjang Kabupaten Karawang dan Bekasi. Lewat proyek normalisasi sungai tadi, bukan saja dilakukan pengerukan dan perbaikan, tetapi disertai dengan relokasi pemukiman penduduk yang berdiri di sepanjang tanggul sungai Citarum.
Saat ini penduduk Indonesia 237,4 juta jiwa merupakan bagian dari 7 miliar penduduk dunia. Abad ini makin banyak kerusakan bumi yang disebabkan oleh tangan manusia. maka dari itu SAVE CITARUM
0 komentar:
Posting Komentar